Monday, July 27, 2015

NOT FOR SALE : 100 GREAT BUSINESS IDEAS - part 6

100 GREAT BUSINESS IDEAS
Ide-ide Unik di Balik Sukses Bisnis Miliaran Dollar

oleh Emily Ross & Angus Holland



Bab 1 :
Jalan Panjang Penuh Liku
...


Bab 2 :
Terima Kasih Atas Idenya

RED BULL
Rasa tidaklah selalu penting

Sebuah minuman energi berbuih dalam sebuah kaleng ramping telah meroket menjadi minuman terkenal. Diluncurkan pada 1987 di Austria, kini lebih dari 3 miliar kaleng Red Bull yang manis dan mengandung banyak kafein ini terjual di lebih dari 130 negara di seluruh dunia setiap tahun. Red Bull menguasai 80 persen pangsa minuman energi di negeri di mana produk ini dijual.

Sosok di balik merek ini adalah miliuner Austria yang berkulit kecokelatan karena terbakar matahari, tinggi dan lebih suka menghindari publikasi, Dietrich Mateschitz, seorang mantan penjual sikat gigi dan eksekutif pemasaran untuk perusahaan makanan multinasional, Unilever, yang mengangkat sebuah minuman Thailand yang digemari para pekerja kerah biru, mahasiswa dan sopir bus menjadi sebuah fenomena global.

Ketika berkarier di Asia, Mateschitz berkenalan dengan minuman energi penuh kafein yang dijual di seluruh wilayah itu. Sering kali terasa tidak keruan, minuman itu biasanya mengandung bahan-bahan eksotik yang dijanjikan bisa mengobati penyakit dari flu sampai impotensi. Minuman-minuman ini dijual dengan harga premium dalam kemasan botol-botol kecil atau tabung-tabung kaca. Menurut sejarah perusahaan, Mateschitz mendapatkan ide-ide untuk bisnisnya ketika sedang duduk di Mandarin Hotel di Hong Kong pada 1982 sambil menyeruput minuman semacam itu.

Mateschitz mulai menyelidiki potensi pasar untuk minuman energi dan mulai mendengar betapa orang-orang lokal menjadi kaya-raya setelah menjual minuman-minuman tersebut. Dia berupaya menemukan resep yang dapat dibawanya pulang ke Austria. Jawabannya adalah Krating Daeng, yang dalam bahasa Thailand berarti "kerbau air merah". Versi Thailand dari Red Bull adalah sebuah minuman tanpa buih yang mengandung taurin sintetik (sejenis asam amino), kafein, gula dan glukuronolakton, sejenis zat yang diklaim mampu memberi peningkatan stamina, kewaspadaan mental dan daya tahan fisik. Krating Daeng diciptakan oleh perusahaan Thailand TC Pharmaceutical Company milik Chaleo Yoovidhya pada 1978. Pada 1983, Yoovidhya dan Mateschitz untuk memproduksi dan menjual minuman itu di Austria. Yoovidhya dan Mateschitz masing-masing memiliki 49 persen saham Red Bull dan putra Yoovidhya memiliki sisa dua persennya. Masing-masing menanamkan 500 ribu dolar AS dalam perjanjian itu. Mateschitz mengubah tonik menyehatkan itu menjadi manis dan berbuih, mengemasnya dalam kaleng ramping yang cantik dan menjadikannya sebuah "minuman cerdas" yang diklaim dapat meningkatkan kinerja seseorang. Minuman ini dibuat terutama dari bahan-bahan sintetik, sebagian besar dipasok oleh perusahaan-perusahaan kimia.

Mateschitz berkata dirinya menghabiskan jutaan dolar untuk mengembangkan produk itu untuk pasar Barat, tapi tidak mau mengatakan dari mana dia mendapatkan penyandang dananya. Mateschitz menghabiskan waktu tiga tahun untuk menganalisa pasar, membuat sebuah formula yang akan membuat minuman itu lebih lezat, merancang strategi pemasaran, menyelesaikan desain kaleng (lebih kecil daripada kaleng Coke, tapi lebih mahal harganya bagi konsumen) dan akhirnya mendapatkan persetujuan dari Kementerian kesehatan Austria. Mateschitz mendirikan Red Bull GmbH pada 1987 di Fusch, Austria, dekat Salzburg.

Debut Red Bull adalah sebuah proposisi pasar yang menggiurkan pada saat itu ketika sebuah gelombang baru minuman olahraga, bahkan Lucozade yang sudah lama mengabdi, meroket di pasar Barat.

Red Bull melakukan debutnya pada 1987 dengan tanggapan positif. Hungaria menjadi tempat pertama minuman itu diluncurkan di luar Austria dan kemudian perlahan di seluruh Eropa. Red Bull memasuki pasar AS pada 2001 dan setelah awal yang lamban, penjualannya kini sedang meledak.

Salah satu kegeniusan Mateschitz adalah caranya memosisikan Red Bull di pasar. Dia membangun reputasi Red Bull jauh dari mainstream, menghubungkan minuman itu ke dunia yang jauh dari kehidupan sehari-hari, ke olahraga ekstrem, ke bar-bar yang paling kondang, ke pesawat-pesawat wisata dan tim-tim aerobatik, ke segala jenis balapan mobil, ke petualangan, ke Flugtag (sebuah kompetisi adu nyali di mana orang membangun mesin terbangnya sendiri), dan bahkan juga ke sebuah versi kartun konyol Leonardo Da Vinci, yang menjadi salah satu bintang iklan Red Bull. Mateschitz menyebutkan keberhasilan Red Bull dikarenakan cara pemasarannya : "Penting kiranya bagi seseorang untuk mengembangkan sebuah strategi komunikasi dan periklanan, yang ditempatkan di atas dan di bawah mainstream, sebuah kampanye yang menggabungkan tubuh dan pikiran dalam sebuah cara yang sangat tidak biasa ditemui orang. Citra Red Bull tidak ada hubungannya dengan sebuah produk makanan, tapi dapat diidentikkan dengan kemewahan dan gaya hidup."

Merek ini berbicara tentang hal-hal mistis (dan Anda pikir produk ini hanya minuman belaka). Perusahaan merancang taktik-taktik seperti merekrut tim yang terdiri dari mahasiswa dan mahasiswi keren untuk bertindak sebagai "pendidik konsumen". Mereka membawa kotak-kotak Red Bull ke pesta-pesta yang "tepat" untuk membuatnya menjadi diperbincangkan, bukan mempromosikannya lewat saluran-saluran tradisional. Red Bull memiliki armada mobil yang memodifikasi sendiri dan berkeliling ke seantero kota untuk mempromosikan merek itu, dan ada juga dukungan para pesohor seperti Madonna, Britney Spears, dan Demi Moore, yang dipotret para paparazzi sedang menyeruput sekaleng Red Bull di sore hari sebagai bagian dari kegiatan harian mereka. Melalui saluran-saluran ini, perusahaan melahirkan sebuah merek yang diasosiasikan dengan kehidupan yang tidak biasa--sebuah dunia yang jauh dari tipe peminum Red Bull lainnya : mereka yang bekerja di call center, kantor-kantor atau kampus, yang membutuhkan pemicu semangat.

Kampanye pemasaran Red Bull tidaklah murah. Majalah Sports Illustrated memperkirakan bahwa bahkan pada 2002 Red Bull telah menghabiskan 80 juta dolar AS untuk mensponsori kegiatan olahraga ekstrem seperti kompetisi manusia terbang Flugtag dan kompetisi terbang layang dari Miami ke pantai Kuba (tanpa jaring antihiu). Red Bull mensponsori sampai 300 atlet olahraga ekstrem, sebuah tim balap Formula Satu dan memiliki akademi balapan motor di Austria untuk mempelajari dan mengembangkan potensi atletik para pembalap motor. Kemenangan publisitas terbesar sejauh ini adalah penyeberangan Selat Channel yang disponsori Red Bull pada 2003 oleh atlet Austria, Felix Baumgarter, yang melompat dari pesawat yang terbang 9.000 meter di atas Dover dan kemudian terbang ke seberang dengan hanya dibantu sayap-sayap dari serat karbon, mendarat di Clais enam menit kemudian.

Ancaman sebenarnya terhadap kelangsungan sukses Red Bull datang dari perspektif kesehatan. Para kritikus berpendapat bahwa Red Bull telah menciptakan generasi baru yang kecanduan kafein. Minuman ini telah diharamkan di Kanada, Denmark, Norwegia, dan Prancis. Perusahaan Red Bull sendiri merekomendasikan untuk mengonsumsi maksimal delapan kaleng per hari.

Mateschitz yang sangat bugar--yang dilaporkan meneguk delapan kaleng Red Bull per hari dan menyukai kopi hitam-- selalu menghindari media, lebih suka merek produknya yang menjadi pusat perhatian. Dia dikenal sedikit mata keranjang, jelas menyukai olahraga-olahraga ekstrem dana memiliki sebuah pulau di Fiji dan sebuah tim sepak bola Austria. Dia juga memiliki koleksi pesawat terbang yang tidak ternilai harganya dan tengah membangun sebuah taman bermain bertema penerbangan di Austria. Akuisisi terbaru Red Bull adalah sebuah tim bisbol di MLB seharga 100 juta dolar AS. Pada tahap ini Mateschitz tidak berencana menjual bisnis yang dilihatnya masih akan terus merambah pasar baru. Pada 2006, penjualan tahunan mencapai 3,5 miliar dolar AS dan perusahaan kini tengah melirik Meksiko, Rusia, dan Timur Tengah sebagai pasar baru minuman Red Bull yang manis dan berkafein. Dengan kekayaan sekitar 3 miliar dolar AS dalam genggamannya, Mateschitz kini tengah dalam proses meluncurkan minuman kesehatan yang baru. Kita pun bertanya-tanya apakah rasanya akan lebih nikmat daripada Red Bull?

CATATAN
"Penting kiranya...", Boonsong Kositchotethana, "Austrian marketing mogul puts stamp on Thailand's original Red Bull drink", Bangkok Post, bagian Marketing, 29.8.03


... to be continue ...  SONY

Monday, July 20, 2015

NOT FOR SALE : 100 GREAT BUSINESS IDEAS - part 5

100 GREAT BUSINESS IDEAS
Ide-ide Unik di Balik Sukses Bisnis Miliaran Dollar

oleh Emily Ross & Angus Holland



Bab 1 :
Jalan Panjang Penuh Liku



LIQUID PAPER
...


KETTLE CHIPS
...


DYSON
...


THE KELLOG COMPANY
...


3-M DAN POST-IT NOTE

Mengembangkan produk baru merupakan bisnis yang penuh jebakan


Kesuksesan Post-It Note tidak lepas dari jasa dua pria, Art Fry dan Spence Silver, para periset di perusahaan teknologi diversifikasi 3M. 3M memiliki rekam jejak penemuan-penemuan cerdas dari perekat popok sekali pakai dan inhaler bebas CFC sampai koneksi jaringan serat optik dan Scotch Magic Tape. Perusahaan itu memiliki minat dalam sektor-sektor industrial, konsumen, transportasi dan perawatan kesehatan, telah mengembangkan karier lebih dari tujuh ribu peneliti dan mendaftarkan ratusan paten setiap tahun. Perusahaan itu juga memiliki kebijakan yang mengizinkan para ahlinya untuk menghabiskan 15 persen waktu kerjanya untuk mengerjakan proyek-proyek ilmiah pribadi.

Silver menemukan lem yang tidak terlalu lengket untuk Post-It Note pada 1968 saat sedang bereksperimen dengan lem yang digunakan untuk pita perekat. Lem buatan Silver dipandang revolusioner karena dapat menempel dan dilepas lagi tanpa merusak permukaannya. Tapi dia tidak dapat menemukan kegunaan nyata lem itu, jadi dia terus berkeras, mempromosikan perekat "berdaya lekat rendah" pada periset lain di 3M, berharap memicu minat orang.

Seorang periset lain, Art Fry, yang setelah menghadiri salah satu presentasi Silver, berhasil melihat kegunaan komersial lem itu. Dalam sebuah latihan paduan suara gereja, Fry menjadi jengkel karena pembatas buku yang digunakannya untuk menandai buku nyanyiannya terus terjatuh. Dia sadar bahwa jika dia memakai lem Silver pada kertas nota, dia dapat menandai halaman-halaman bukunya dengan pembatas halaman lengket tanpa merusak halaman di bukunya. Bingo.

Pengembangan produk yang praktis dan orisinal ini merupakan sebuah proses yang lamban. Lima tahun setelah Silver menciptakan lem itu, komersialisasi Post-It Note nyaris tidak berjalan. Para eksekutif 3M berpendapat Post-It Note berkompetisi dengan kertas coret-coretan, sehingga orang tidak akan mau membeli alternatif 3M.

Tapi Fry terus menekuni proyek kesayangannya itu, membuat sebuah mesin di ruang bawah tanah rumahnya yang dapat mengoleskan lem lengket pada segulung kertas. Fry selalu menganggap bahwa derajat masalahnya berimbang dengan kemajuan prosesnya. "Banyak orang seperti saya menyambut gembira masalah-masalah yang melumpuhkan orang lain atau yang tidak dikenali orang lain sebagai sebuah masalah," tuturnya. "Mereka hanya begitu senang menciptakan sesuatu dan mereka cenderung mencintai dan mengembangkan apa yang mereka ciptakan."

Pada 1977, uji pasar pertama produk ini tidaklah meyakinkan, namun 3M melakukan uji coba secara internal dan menemukan bahwa para staf mulai memakai Post-It Note sebagai sebuah cara baru untuk berkomunikasi, meninggalkan kertas tempel sebagai pengingat di sini, di sana, dan di mana saja. Perusahaan sedang bimbang ketika seorang eksekutif 3M mengujicoba Post-It di sebuah kota di Virginia untuk melihat apakah orang akan membeli produk ini, tapi tanggapannya justru begitu positif dan Post-It Note pun selamat dari kepunahan.

Ketika Post-It Note akhirnya diluncurkan pada 1980, kesuksesannya datang begitu cepat. Kini terdapat lebih dari seribu variasi Post-It Note di pasaran. Fry tetap bekerja pada 3M, jabatannya terus meningkat dan dianugerahi banyak penghargaan internasional, sampai kemudian pensiunnya setelah 40 tahun bekerja untuk perusahaan itu.

Sebagai sebuah perusahaan yang terdaftar sebagai perusahaan terbuka, 3M harus terus menghasilkan penghasilan serius dari ide-ide yang mereka munculkan. Pada 2006, 3M memiliki penjualan sebesar 22,9 miliar dilar AS, dengan keuntungan lebih dari 11,2 miliar dolar AS.

Harapannya - bagi para ilmuwan dan pegawai yang telah lama bekerja untuk perusahaan - adalah bahwa staf akan terus memiliki waktu untuk mengembangkan ide-ide mereka. Mungkin manajemen 3M harus memerhatikan kata-kata Art Fry : "Jika kita menemukan sesuatu, maka kita memiliki sebuah kesempatan untuk berhenti dan memerhatikannya," ujarnya. "Ini sangatlah penting karena banyak hal ditemukan dan dilewatkan begitu saja karena semua orang terlalu sibuk."


CATATAN
"Banyak orang seperti saya...", Christopher K.O'Leary, "The Pain Papers Newsletter #6", The Power of Pain.com, 31.08.01
"Mereka hanya begitu senang...", Christopher K.O'Leary, "The Pain Papers Newsletter #6", The Power of Pain.com, 31.08.01
"Jika kita menemukan sesuatu,,,", Bob Black, Great Ideas for Living, Great Ideas for Living.com



... to be continue ... Bab 2 : Terima Kasih Atas Idenya